Tutorial Dasar-dasar PHP 7 – Array PHP
Mempelajari array PHP sangat penting dalam pembuatan program karena sangat menambah tingkat fleksibilitas sebuah variabel, itulah sebabnya, saya menyebutnya senjata tambahan dalam menggunakan variabel (yang sudah anda kuasai dalam bagian sebelumnya, kan?). Contoh yang dapat anda lakukan dengan array PHP adalah melakukan transpose data ke bentuk yang kita inginkan, memanipulasi data dari database, dll.
Tertarik ? Silahkan baca lebih lanjut….
Jika saya ingin membuat sebuah daftar yang berisi nama semua binatang yang ada di rumah saya, saya dapat memasukkan masing-masing ke dalam sebuah variabel yang terpisah. Misalnya, saya punya 2 ekor jerapah bernama Diana dan Bejo, serta seekor cicak yang bernama Sawiyah (yang sayang nya, saat ini mungkin dia sudah mati dimakan kucing).
Kita akan mencoba mengisikannya masing-masing ke dalam sebuah variabel:
$jerapah1 = “Diana”;
$Jerapah2 = “Bejo”;
$cicak = “Sawiyah”;
$Jerapah2 = “Bejo”;
$cicak = “Sawiyah”;
Dengan array PHP, kita dapat menyimpan semua isi variabel tersebut ke dalam sebuah “variabel PHP”, yang dalam kasus ini misalnya kita beri nama $hewan. Setiap elemen variabel ini akan memiliki “penanda” sendiri (dapat berupa angka atau huruf) yang digunakan untuk mengakses bagian variabel array PHP tertentu.
Sudah mulai ada gambaran atau malah tambah bingung? Tenang, Saya akan coba jelaskan konsep “penanda” dengan cara lain.
Jika kita menyimpan 3 buah variabel yang berbeda ke dalam sebuah variabel (seperti menyimpan Diana, Bejo dan Sawiyah ke dalam $hewan), kita memerlukan suatu cara untuk mengambil kembali bagian tertentu (misalnya Diana saja) untuk kita gunakan selanjutnya.
Sebuah variabel array PHP secara otomatis akan menomori setiap elemen yang membentuk array tersebut, sehingga penandanya dapat berupa elemen 1, elemen 2 dan elemen 3. Atau, sebagaimana yang akan kita lihat nanti, kita dapat menamai setiap bagian array PHP menggunakan teks. Dalam kasus kita kali ini, kita bisa saja menandai masing-masing elemen $hewan dengan penanda “jerapah pendak”, jerapah tinggi” dan “cicak” untuk kemudian menggunakan penanda tersebut untuk mengenali setiap anggota array PHP tersebut.
Baiklah, kita coba saja membuat array sederhana dan kemudian menggunakannya. Cara paling mudah untuk mebuat array PHP adalah menggunakan fungsi array(), yang akan mengisi array PHP kita dengan variabel yang kita inginkan.
Berikut ini contoh inisialisasi array PHP:
1
| $hewan = array ( "Diana" , "Bejo" , "Sawiyah" ); |
Perintah ini akan menyimpan semua nama hewan kesayangan kita itu ke dalam sebuah variabel ($hewan), dan otomatis mengalokasikan sebuah nomor “penanda” ke setiap elemen array secara berurutan dimulai dari 0 (mohon diingat, mulai dari 0, agar tidak bingung saat menggunakan array untuk memanipulasi variabel kita nantinya).
Dengan demikian, Diana adalah elemen [0], Bejo [1] dan Sawiyah [2]. Kita memberikan nama array PHP ini sesuai keinginan kita ($hewan).
Anda sekarang sudah bisa mangambil bagian array yang kita inginkan dengan mengacu pada nama variabel diikuti dengan nomor elemen dalam tanda kurung siku ($hewan[0] akan berisi Diana).
Sekarang kita coba melihat array PHP kita beraksi dalam contoh kode PHP berikut ini:
1
2
3
| <?php print "$hewan[2]" ; ?> |
Kode ini cuma akan menampilkan isi dari elemen ketiga dalam variabel $hewan yaitu Sawiyah (sekali lagi ingat, bahwa nomor array dimulai dengan angka 0, sehingga elemen ketiga adalah $hewan[2], OK?.)
Cara lain untuk membuat array PHP atau bahkan menambah anggota array adalah dengan menambah anggota array PHP secara terpisah seperti contoh potongan kode PHP berikut ini:
1
2
3
| $hewan [] = "Diana" ; $hewan [] = "Bejo" ; $hewan [] = "Sawiyah”; |
Cara ini akan memberikan hasil yang sama dengan saat kita menggunakan fungsi array(). Dengan cara ini kita juga bisa menambahkan nama kucing tetangga ke dalam keanggotaan array kita ini, misalnya namanya Belang dengan cara yang sama:
1
| $hewan [] = "Belang" ; |
Oh ya, Anda tidak perlu khawatir mengenai penomoran penanda, karena ternyata PHP sudah lulus SD. Dia sudah bisa menghitung jumlah elemen yang ada sehingga dapat memberikan penanda elemen yang pas untuk isi variabel kita yang baru secara otomatis.
Apa artinya? Ya, si Belang akan secara otomatis mendapat nomor elemen [3].
Untuk mengingatkan lagi tentang konsep array PHP ini, kita ingat kembali bahwa kita dapat mengisi array dengan nama hewan peliharaan kita (dan tetangga kita) dengan dua cara, yaitu:
1
2
3
4
| $hewan [] = "Diana" ; $hewan [] = "Bejo" ; $hewan [] = "Sawiyah" ; $hewan [] = "Belang" ; |
atau dengan cara:
1
| $hewan = array ( "Diana" , "Bejo" , "Swaiyah" , "Belang" ); |
Keduanya akan diindeks oleh komputer dengan nilai yang sama sebagai berikut:
$hewan[0] = “Diana”;
$hewan[1] = “Bejo”;
$hewan[2] = “Sawiyah”;
$hewan[3] = “Belang”;
$hewan[1] = “Bejo”;
$hewan[2] = “Sawiyah”;
$hewan[3] = “Belang”;
Dan dalam kedua kasus tersebut, kita dapat mengambil elemen manapun dalam array kita dengan menambahkan nomor penandanya…. Misalnya:
1
2
3
| <?php print "$hewan[3]" ; ?> |
Coba perhatikan … kira-kira potongan kode tersebut akan menampilkan apa?
Ya….. akan menampilkan Belang ke browser kita.
Array PHP dapat dibuat untuk mengerjakan berbagai macam hal, misalnya mengurutkan berdasarkan abjad, menampilkan dalam berbagai kategori yang berbeda, dan masih banyak lagi.
OK. Kita akan lanjutkan lagi pada bagian berikutnya. Pada tutorial Array PHP berikutnya, kita akan membahas mengenai array PHP yang sedikit lebih kompleks yaitu array asosiatif. Makasih udah membaca tutorial ini .
0 comments:
Post a Comment