Variabel PHP
Sintaks Perintah Membuat Variabel
Suatu variabel digunakan untuk menyimpan suatu nilai, dapat berupa teks, angka, atau array.
Variabel dalam PHP menggunakan simbol ‘$’ di awal namanya. Sintaks perintah membuat variabel:
$nama_var = nilai;
Tipe Data dari Variabel
Tipe data variabel tidak perlu didekalarasikan, PHP akan otomatis mengkonversi atau menentukan
tipe data variabel berdasarkan nilai yang disimpannya. Contoh:
<?php
$nama=’Alvina Khansa’;
$nilai=90;
?>
Variabel nama diatas otomatis akan bertipe string, variabel nilai akan bertipe integer.
Aturan Pemberian Nama Variabel
- Harus dimulai dengan huruf atau garis bawah (underscore) ‘_’.
- Hanya dapat menggunakan karakter alphanumeric dan underscore (A‐Z / a‐z / 0 ‐ 9, dan _)
- Sebaiknya tidak menggunakan spasi, jika nama variabel terdiri lebih dari satu kata, pisahkan dengan underscore ($nama_depan, $nilai_tugas) atau kapitalisasi ($namaDepan, $nilaiTugas)
Mendeklarasikan/Membuat Variabel
Tidak ada perintah khusus dalam PHP untuk membuat variabel. Sebuah variabel akan terbentuk pada saat sebuah nilai ditentukan kepadanya.
Contoh perintah:
Contoh perintah:
$mobil=’Avanza’;
Setelah perintah tersebut dieksekusi maka variabel $mobil akan berisi Avanza.
Catatan: untuk memberikan suatu nilai berupa teks/string kepada sebuah variabel, nilai tersebut harus diapit dengan tanda petik tunggal atau ganda.
Scope Variabel
Scope atau ruang lingkup variabel adalah bagian dari skrip yang dapat mereferensikan variabel tersebut. Ada 4 scope variabel dalam PHP:
Scope Local
Suatu variabel yang dibuat pada suatu fungsi akan menjadi variabel lokal (memiliki scope local) dan hanya bisa diakses di dalam fungsi. Nama variabel yang sama dapat dibuat dalam fungsi yang berbeda, sebab variabel lokal hanya dikenali oleh fungsi yang membentuk variabel tersebut. Variabel lokal akan dihapus setelah fungsi usai dieksekusi.
Contoh:
Contoh:
<?php
function dicoba(){
$lokal=’Saya hanya bisa diakses dari fungsi dimana saya berada’;
echo $lokal; //mencetak var lokal
}
echo $lokal; //akan terjadi error
?>
Scope Global
Scope global dimiliki oleh variabel yang dibuat diluar fungsi. Variabel dengan scope global dapat diakses dari bagian manapun dari program selama perintah tersebut ditulis diluar suatu fungsi. Variabel global dapat diakses dari dalam suatu fungsi dengan menggunakan kata kunci ‘global’.
Contoh:
Contoh:
<?php
$a = 10; // scope global
function myTest()
{
// mengacu ke variabel scope global
echo global $a;
}
myTest();
?>
PHP menyimpan semua variabel global dalam array bernama $GLOBAL[]. Indeks dari array adalah nama dari variabel‐variabel tersebut. Array ini dapat diakses dari dalam fungsi, tetapi juga dapat digunakan untuk mengupdate variabel global secara langsung.
Contoh:
Contoh:
<?php
global $a;
$a="abc";
// adalah sama dengan menggunakan perintah:
$GLOBALS["a"]="abc";
?>
Scope Statik
Ketika suatu fungsi selesai digunakan, secara normal semua variabelnya akan dihapus. Jika diinginkan variabel‐variabel tersebut tidak dihapus ketika fungsi selesai dipakai, gunakan kata kunci ‘static’ saat membuat variabel.
Contoh pembuatan variabel statik :
Contoh pembuatan variabel statik :
<?php
static $varStatik
<?
variabel $varStatik sekarang menjadi variabel statik.
0 comments:
Post a Comment