Thursday, July 16, 2020

KD 18.2 Variabel di Php

Variabel PHP 


Sintaks Perintah Membuat Variabel 

Suatu variabel digunakan untuk menyimpan suatu nilai, dapat berupa teks, angka, atau array. 
Variabel dalam PHP menggunakan simbol ‘$’ di awal namanya. Sintaks perintah membuat variabel: 
$nama_var = nilai; 
Tipe Data dari Variabel 
Tipe data variabel tidak perlu didekalarasikan, PHP akan otomatis mengkonversi atau menentukan 
tipe data variabel berdasarkan nilai yang disimpannya. Contoh: 

<?php 
$nama=’Alvina Khansa’; 
$nilai=90; 
?> 

Variabel nama diatas otomatis akan bertipe string, variabel nilai akan bertipe integer.   
Aturan Pemberian Nama Variabel 

  • Harus dimulai dengan huruf atau garis bawah (underscore) ‘_’. 
  • Hanya dapat menggunakan karakter alphanumeric dan underscore (A‐Z / a‐z / 0 ‐ 9, dan _) 
  • Sebaiknya tidak menggunakan spasi, jika nama variabel terdiri lebih dari satu kata, pisahkan dengan underscore ($nama_depan, $nilai_tugas) atau kapitalisasi ($namaDepan, $nilaiTugas) 

Mendeklarasikan/Membuat Variabel 
Tidak ada perintah khusus dalam PHP untuk membuat variabel. Sebuah variabel akan terbentuk pada saat sebuah nilai ditentukan kepadanya. 

Contoh perintah: 
$mobil=’Avanza’; 
Setelah perintah tersebut dieksekusi maka variabel $mobil akan berisi Avanza. 

Catatan: untuk memberikan suatu nilai berupa teks/string kepada sebuah variabel, nilai tersebut harus diapit dengan tanda petik tunggal atau ganda.  
  

Scope Variabel 
Scope  atau  ruang  lingkup  variabel  adalah  bagian  dari  skrip  yang  dapat  mereferensikan  variabel tersebut. Ada 4 scope variabel dalam PHP: 

Scope Local 
Suatu variabel yang dibuat pada suatu fungsi akan menjadi variabel lokal (memiliki scope local) dan hanya bisa diakses di dalam fungsi. Nama variabel yang sama dapat dibuat dalam fungsi yang berbeda, sebab variabel lokal hanya dikenali oleh fungsi yang membentuk variabel tersebut. Variabel lokal akan dihapus setelah fungsi usai dieksekusi. 
Contoh

<?php 
function dicoba(){ 
$lokal=’Saya hanya bisa diakses dari fungsi dimana saya berada’; 
echo $lokal;  //mencetak var lokal 
echo $lokal;  //akan terjadi error 
?> 

Scope Global 
Scope global dimiliki oleh variabel yang dibuat diluar fungsi. Variabel dengan scope global dapat diakses dari bagian manapun dari program selama perintah tersebut ditulis diluar suatu fungsi. Variabel global dapat diakses dari dalam suatu fungsi dengan menggunakan kata kunci ‘global’. 

Contoh: 
<?php 
$a = 10; // scope global 
function myTest() 
{  
// mengacu ke variabel scope global 
echo global $a;  
myTest(); 
?> 

PHP  menyimpan  semua  variabel  global  dalam  array  bernama  $GLOBAL[].  Indeks  dari  array adalah nama dari variabel‐variabel tersebut. Array ini dapat diakses dari dalam fungsi, tetapi juga dapat digunakan untuk mengupdate variabel global secara langsung. 

Contoh: 
<?php 
global $a; 
$a="abc"; 

// adalah sama dengan menggunakan perintah: 

$GLOBALS["a"]="abc"; 
?> 

Scope Statik 
Ketika  suatu  fungsi  selesai  digunakan,  secara  normal  semua  variabelnya  akan  dihapus.  Jika diinginkan variabel‐variabel tersebut tidak dihapus ketika fungsi selesai dipakai, gunakan kata kunci ‘static’ saat membuat variabel. 

Contoh pembuatan variabel statik : 
<?php 
  static $varStatik 
<? 

variabel $varStatik sekarang menjadi variabel statik.  

0 comments:

Post a Comment

 

© Copyright 2010 oleh HariZ| Powered By : Blogger