Wednesday, February 25, 2015

Modul Jaringan 4

BAB IV
Protokol dan service

        protokol
Protokol adalah satu set aturan atau perjanjian yang memungkinkan terjadinya komunikasi data. Protocol terdiri dari beberapa layer – layer arsitektur komunikasi.

 arsitektur protocol
           
Ø OSI LAYER
Pada mulanya beberapa perusahaan membuat susunan protokol-protokol sendiri untuk mendukung system yang dikembangkan perusahaan tersebut. Salah satunya adalah Novell Netware dengan protokol IPX/SPX. Namun dengan perkembangan waktu dibutuhkan suatu porotokol yang mendukung sistem-sistem yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan. Sehingga dibentuk kesepakatan untuk membuat standart desain protokol agar protokol-protokol yang dibuat nantinya dapat digunakan secara terbuka.



Model referensi OSI LAYER (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah  melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh the International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer . Model ini disebut OSI (Open System Interconnection) Reference Model karena model ini ditujukan bagi pengkoneksian open system. Open System dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya.
                                         
Ø  Physical Layer
Physical Layer berfungsi untuk menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan device dengan jaringan. Selain itu, layer ini juga berfungsi untuk mentransfer dan menentukan cara bit-bit dikodekan, menangani interkoneksi fisik  (kabel), mekanikal , elektrikal, procedural yaitu dimana dimana kabel, konektor dan spesifikasi pensinyalan didefinisikan.

Ø  Data Link Layer
Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke network layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Data link terdiri atas dua sublayer :
ü   LLC (logical Link Control)
Melakukan pemeriksaan kesalahan dan menangani transmisi frame. Setiap frame meupakan pecahan paket data dengan nomor urut yang digunakan untuk memastikan  pengiriman valid dengan sebuah checksum untuk memeriksa data
ü   MAC (Medium Access Control)
Berhubungan dengan mengambil dan mengalirkan data melalui media transmisi, menentukan protocol yang dipakai untuk proses pengiriman dan penerimaan data.

Ø  Network Layer
Network layer bertanggung jawab untuk merutekan paket ke alamat tujuan. Service network layer meliputi : penjaluran didasarkan pada kondisi dan prioritas jaringan. dan menterjemahkan alamat logic ke dalam alamat fisik hardware. Network Layer bertugas untuk memastikan bahwa informasi yang dikirim tiba ke tujuan yang benar dan mengatur kesalahan komunikasi.
Bila pada saat  yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas network layer.
Perpindahan paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya juga dapat menimbulkan masalah yang tidak sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan oleh sebuah jaringan dapat berbeda dengan cara yang dipakai oleh jaringan lainnya. Suatu jaringan mungkin tidak dapat menerima paket sama sekali karena ukuran paket yang terlalu besar. Protokolnya pun bisa berbeda pula, demikian juga dengan yang lainnya. Network layer telah mendapat tugas untuk mengatasi semua masalah seperti ini, sehingga memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda untuk saling terinterkoneksi.
Ø  Transport Layer
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.
            Dalam keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi transport memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer dapat membuat koneksi jaringan yang banyak. Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke sejumlah jaringan untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan atau pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat menggabungkan beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal tersebut dilakukan untuk membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session layer.
Service transport layer yang paling populer adalah saluran error-free point to point yang meneruskan pesan atau byte sesuai dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula jenis layanan transport lainnya. Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi yang tidak menjamin urutan pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan ke sejumlah tujuan.  Jenis layanan ditentukan pada saat koneksi dimulai.
            Transport layer merupakan layer end to end sebenarnya, dari sumber ke tujuan. Dengan kata lain, sebuah program pada mesin sumber membawa percakapan dengan program yang sama dengan pada mesin yang dituju.
           
Ø  Session Layer
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain  memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system  atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.
            Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak  dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (di analogikan dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.
            Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk  mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang dapat terjadi. Setelah  masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.


Ø  Presentation Layer
Presentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Layer ini melakukan terjemahan struktur data diantara berbagai arsitektur, perbedaan dalam representasi data dikelola ditingkat ini. Layer in juga dapat melakukan kompresi data, enkripsi dan deskripsi serta konversi format data. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.
Salah satu contoh layanan layerpressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna tidak memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar data seperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan floating point, struktur data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih sederhana. Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam memberi kode untuk menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan Unicode), integer (misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya. Untuk memungkinkan dua buah komputer yang memiliki presentation yang berbeda untuk dapat berkomunikasi, struktur data yang akan dipertukarkan dapat dinyatakan dengan cara abstrak, sesuai dengan encoding standard yang akan digunakan “pada saluran”. Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini dan mengkonversi dari representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi representation standard jaringan, dan sebaliknya
Ø  Application Layer
            Fungsi application layer  adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas tersebut merupakan pekerjaan appication layer, seperti pada surat elektronik/email, remote job entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya.

ACM ( Access Control Method )
ACM merupakan sebuah metode atau tata cara yang mana komputer memperoleh dan mengendalikan akses jaringan melalui media fisik. ACM terdiri atas 3 macam metode, yaitu : 

Ø Polling
Merupakan metode pengaksesan data yang mempunyai sentral station. Sentral tersebut mengatur transportasi pengiriman dan penerimaan data tiap host berdasarkan urutan dan prioritas. Polling sendiri terdiri atas beberapa metode, antara lain :
           Roll-call ; Sebagai sentral station, ia berhak menentukan node yang berhak mengakses jalur komunikasi berdasarkan atas daftar yang dimilikinya.
           Hub ; Tiap node dapat mengakses jalur komunikasi berdasarkan urutan polling.
           Token Passing ; metode ini menggunakan token yang rutin bergerak melalui setiap node secara urut yang berada pada satu jaringan. Tiap node berhak menggunakan token atau mengabaikan token pada saat token singgah.

Ø  Contention
Persaingan antara tiap-tiap node dalam mengakses jalur komunikasi dalam jaringan. Dalam hal ini data yang dikirim dan diterima memiliki resiko data loss akibat collision. Contention memiliki  2 metode pendeteksian colllision :
·         CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection) Implementasi metode ini digunakan pada Jaringan Ethernet. CSMA/CD adalah suatu metode control access yang digunakan pada Ethernet untuk mengatasi jika terjadi tabrakan frame pada saat proses pengiriman dan penerimaan data. Berikut cara kerja CSMA/CD :
Step  1 : Sebelum proses transmisi pada jaringan Ethernet melalui media kabel, setiap node yang ada dalam jaringan mendengarkan aktivitas jaringan, apakah ada data yang ditujukan ke mereka (Carrier Sense).
Step  2  :  Jika dua node mendeteksi bahwa status kabel free transmit dalam waktu yang bersamaan, maka keduanya memulai melakukan proses pengiriman data (Carrier Sense).
Step 3 : Jika dua node sama-sama melakukan pengiriman data dan terjadi tabrakan, maka masing-masing node berhenti mengirimkan data sesaat.
Step 4 :    Kedua melakukan pengiriman ulang berdasarkan suatu algoritma tertentu. Algoritma ini melakukan pengacakan waktu yang nantinya akan dijadikan time-wait untuk melakukan retransmisi.
·         CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access/Collision Avoidance) Metode ini mencegah terjadinya collision dengan cara mengirimkan packet dummy untuk mengecek jalur aman. Setelah dipastikan aman maka node tadi baru akan mengirimkan data asli ke node yang dituju.

Ø  Token Passing
Beberapa protocol – protocol yang secara umum digunakan dalam jaringan komputer
1.    IPX/SPX
2.    AppleTalk
3.    NeTBEUI
4.    TCP/IP
5.    Subnet Mask

IPX/SPX
         IPX (Internetwork Packet Exchange) merupakan protocol hasil dari pengembangan riset yang dilakukan oleh perusahaan Novell untuk jaringan interkoneksi yang digunakan oleh NetWare sistem. NetWare merupakan dasar dari model Client-Server yang diimplemetasikan pada jaringan Ethernet dan Token Ring. Protocol IPX bekerja pada network layer dan mengacu pada pemilihan jalur dan pengalamatan logic pada jaringan.
         Protocol IPX memiliki alamat yang terdiri atas 4 byte sebagai tanda dimliki tiap-tiap segmen pada jaringan LAN, 6 byte sebagai pengenal spesifikasi system yang digunakan node, dan 2 byte sebagai nomor socket.

AppleTalk
AppleTalk merupakan prioritas protokol yang dikembangkan oleh Apple dan didesain untuk pengembangan model Client-Server pada jaringan LAN. AppleTalk mendukung jaringan Ethernet, Token Ring dan FDDI. Implementasi protocol pada topologi bus, dan alamat tiap node ditentukan secara dinamis dan terdiri atas 16-bit network number dan 8-bit node number.      

NetBEUI
NETBEUI (NetBios Enhanced User Interface) merupakan protocol yang digunakan pada LAN yang dikembangkan oleh IBM pada tahun 1985 dan kemudian dikembangkan oleh Microsoft. NetBEUI mengatur data yang akan ditransmisikan, mengizinkan node untuk komunikasi secara efisien di dalam suatu single-segment LAN. NetBEUI adalah suatu protocol sederhana dengan tidak adanya lapisan networking dan tidak bisa dirouting

TCP/IP
TCP/IP bukanlah sebuah protokol tunggal, dimana terbentuk dari sekumpulan protocol-protokol lain yang memiliki fungsi dan aturan yang spesifik. Protokol ini dikembangkan oleh ARPA (Advanced Research Project Agency) untuk departemen pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969. ARPA menginginkan sebuah protocol yang memiliki karakter sebagai berikut;
ü  Mampu berkomunikasi dengan berbagai jenis system operasi
ü  Dapat diandalkan dan mampu mendukung komunikasi kecepatan tinggi
ü  Routable dan scalable untuk memenuhi jaringan yang kompleks dan luas

Subnet Mask
Setiap computer disebuah jaringan biasanya ingin mengirim data langsung ke omputer lainnya. Komputer pengirim harus memastikan bahwa si penerima berada di jaringan yang sama atau di luar itu. Subnet Mask digunakan oleh protocol stack TCP/IP untuk menentukan bahwa host yang akan berkomunikasi berada di jaringan local yang sama atau berada di jaringan remote.
v    Class A : 255.0.0.0
v    Class B : 255.255.0.0
v    Class C : 255.255.255.0


0 comments:

Post a Comment

 

© Copyright 2010 oleh HariZ| Powered By : Blogger