Wednesday, February 25, 2015

Modul Jaringan 3

BAB III
Media Transmisi

            Media transmisi merupakan suatu jalur fisik antara transmitter dan receiver dalam sistem transmisi data dari satu node ke node yang lain. Media transmisi diklasifikasikan sebagai berikut :

Ø Bounded Media
Ø Unbounded Media

I.                   Bounded Media
            Bounded Media atau sering disebut juga guided media (media terpandu) adalah media yang mengalirkan data melalui suatu jalur fisik tertentu.Dengan bounded media, gelombang dipandu melalui sebuah media padat seprti kabel tembaga terpilin (twisted pair), kabel tembaga coaxial dan serat optic (fiber optic).                   

II.                Unbounded Media
Bentuk transmisi dalam media ini disebut sebagai wireless transmission. Yang tergolong dalam media transmisi jenis unbounded sebagai berikut :
§  Microwave (gelombang mikro)
§  Radio (gelombang radio)
§  Laser (sinar laser)
§  Infrared (transmisi dengan sinar infra merah)

Beberapa faktor yang berhubungan dengan media transmisi dan sinyal dan pertimbangan dalam pemilihan media, sebagai berikut :

·           Resistance : Tingkat ketahanan media terhadap pengaruh EMI (Electrical Magnetic Interference.
·           Bandwidth : Jangkauan frekuensi yang dapat diakomodasi oleh kabel tersebut.
·            Attenuation : Bagaimana kabel tersebut mengurangi kekuatan sinyal dengan bertambahnya rentang jarak.
·           Cost : Pertimbangan biaya dalam instalasi dan perawatannya.
III.             Cabling Sistem
Kabel adalah salah satu alat penghubung untuk mengirim sinyal atau gelombang dari satu computer ke computer yang terhubung dalam sebuah jaringan. Sebagai media terpandu, kapasitas transmisi, dalam hal bandwidth atau data rate, tergantung secara kritis pada jarak dan kondisi media. Jenis kabel yang digunakan berdasarkan dengan topologi jaringan, protocol jaringan dan scope jaringan. Media kabel yang secara umum sering digunakan didalam jaringan yaitu :
1.      Coaxial
2.      Twisted Pair
3.       Fiber Optic
III.1.  Coaxial

Kabel Coaxial merupakan high-capacity kabel yang digunakan untuk transmisi frekuensi tinggi unutk telepon, antenna televisi,  LAN dan transmisi sinyal audio digital.


Gambar 3.1 : Bentuk fisik dari kabel coaxial

Coaxial terdiri dari dua konduktor, dibentuk untuk beroperasi pada pita frekuensi yang besar. Terdiri dari konduktor inti dan dikelilingi oleh kawat-kawat kecil. Diantara konduktor inti dengan konduktor sekelilingnya dipisahkan dengan sebuah isolator (jacket/shield) seperti ditunjukkan gambar 3.1. Kabel coaxial lebih tahan terhadap gangguan noise seperti EMI dikarenakan adanya lapisan pelindung. Coaxial dapat digunakan untuk jarak jauh dan mendukung lebih banyak terminal dalam satu jalur bersama.

Gambar 3.2 : Bentuk fisik konektor BNC

Tipe kabel coaxial yang paling banyak digunakan adalah RG58/U. Tipe kabel ini dapat membawa sinyal jarak 300 meter lebih dan kebanyakan implementasikan pada jaringan Ethernet Thinwire.

III.2.  Twisted Pair
Jenis kabel ini paling banyak digunakan dalam jaringan komputer saat ini. Sesuai dengan namanya, kabel ini berisi empat pasang (pair) kabel yang tiap pasangnya dipilin (twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (Unshield). Keempat pasang kabel (delapan kabel) yang menjadi isi kabel berupa kabel tembaga tunggal yang terisolator. Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Tabel 2.1 merupakan kategori dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded Twisted Pair). Kategori untuk twisted pair yaitu (hingga saat ini, September 2004), yaitu:
Tabel 3.2.1 Tabel Kategori twisted pair








Cable
Type
Feature
Type CAT 1
UTP
Analog
(biasannya digunakan di perangkat telephone pada umumnya dan pada jalur ISDN-integrated service digital networks. Juga untuk menghubungkan modem dengan line telepon)
Type CAT 2
UTP -
Up to 1 Mbits
(sering digunakan pada topologi token ring)
Type CAT 3
UTP/STP
16 Mbits data transfer
(Sering digunakan pada topologi token ring atau 10BaseT)
Type CAT 4
UTP,STP
20 Mbits data transfer
(biasanya digunakan pada topologi token ring)
Type CAT 5
UTP, STP - up to 100 MHz
100 Mbits data transfer /22 db
Type CAT 5enhanced
UTP, STP - up to 100 MHz
1 Gigabit Ethernet up to 100 meters-4copper pairs (kedua jenis CAT5 sering digunakan pada topologi token ring 16Mbps, Ethernet 10Mbps atau pada Fast Ethernet 100Mbps)
Type CAT 6
Up to 155 MHz or 250 MHz
2.5 Gigabit Ethernet up to 100 meters or 10 Gbit/s up to 25 meters-20,2 db (Gigabit Ethernet)
Type CAT 7
Up to 200 MHz or 700 MHz
Giga-Ethernet/20.8 db
(Gigabit Ethernet)

Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise) bisa ditekan sedemikian rupa. Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insolator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan network hingga kecepatan 1Gbps.
Untuk menghubungkan kabel UTP ini digunakan konektor RG-45, yaitu modulator jack yang berisi 8 pin. Gambar 3.2.2 merupakan kabel UTP (Unshield Twisted Pair) dan connector-nya (RG-45).

Gambar 3.2.2  Kabel UTP dan Conector RG-45

Connector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RG-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.

Tabel 3.2.3 UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)
Wire Pair
Colour
Wire pair #1
White/Blue
Blue
Wire pair #2
White/Orange
Orange
Wire pair #3
White/Green
Wire pair #4
White/Brown
Brown

  1. Straight Cable
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam arti ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk Straight Cable ini. Koneksi minimum berdasarkan standar EIA/TIA-568B RJ-45 Wiring Scheme. Gambar 3.2.4 Pemasangan metode Straight Cable.





















Urutan kabel berdasarkan Standarisasi
Standart 568 A
ü  Putih hijau
ü  Hijau
ü  Putih orange
ü  Biru
ü  Putih biru
ü  Orange
ü  Putih coklat
ü  coklat
Ketika menghubungkan Komputer bersama-sama dengan hub atau switch, menggunakan metode “Straight Cable”, dengan contoh dibawah ini:

Gambar 3.2.4 Contoh Jaringan dengan metode “Straight Cable”

  1. Crossover Cable

Kabel UTP bisa dipasang langsung untuk menghubungkan perangkat yang berbeda atau hanya dua PC.
Urutan kabel berdasarkan Standarisasi
Standart 568 B
ü  Putih orange
ü  orange
ü  Putih hijau
ü  Biru
ü  Putih biru
ü  hijau
ü  Putih coklat
ü  coklat



Ketika menghubungkan kedua komputer bersama-sama tanpa menggunakan sebuah hub atau switch, metode “Crossover Cable” harus digunakan, contoh seperti gambar dibawah ini :


Dasar Koneksi untuk UTP Crossover Cable


Tabel 3.2.6 Dasar Koneksi untuk UTP “Crossover Cable”
Connector 1
Pinout
Connector 2
Pinout
Picture
1
3
2
6
3
1
4
Open
5
Open
6
2
7
Open
8
Open

pin 1 -> pin 3, pin 2 -> pin 6, pin 3 -> pin 1, and pin 6 -> pin 2, Pin lainnya dibiarkan tidak terhubung.


Tabel 3.2.7 Keterangan warna untuk UTP “Crossover Cable”
Crossover
Cable
Straight
Cable
RJ-45
PIN
RJ-45
PIN
RJ-45
PIN
RJ-45
PIN
1 Rx+
3 Tx+
1 Tx+
1 Rc+
2 Rc-
6 Tx+
2 Tx-
2 Rc-
3 Tx +
1 Rc +
3 Rc+
3 Tx+
6 Tx-
2 Rc -
6 Rc-
6 Tx

CABLING RULES

1. Try to avoid running cables parallel to power cables.
2. Do not bend cables to less than four times the diameter of the cable.
3. If you bundle a group of cables together with cable ties (zip ties), do not over-cinch them.
It's okay to snug them together firmly; but don't tighten them so much that you deform the cables.
4. Keep cables away from devices which can introduce noise into them. Here's a short list:
copy machines, electric heaters, speakers, printers, TV sets, fluorescent lights, copiers, welding machines, microwave ovens, telephones, fans, elevators motors, electric ovens, dryers, washing machines, and shop equipment.
5. Avoid stretching UTP cables (the force should not exceed 25 LBS).
6. Do not run UTP cable outside of a building. It presents a very dangerous lightning
hazard!
7. Do not use a stapler to secure UTP cables. Use telephone wire hangers which are available at most hardware stores.

III.3.  Fiber Optic
Fiber Optic merupakan salah salah satu jenis media transfer data dalam jaringan komputer. Sekilas bentuknya seperti sebuah kabel, namun berbeda dengan kabel lainnya karena media ini mentransfer data dalam bentuk cahaya. Untuk mengggunakan fiber optic  dibutuhkan kartu jaringan yang memiliki konektor tipe ST (ST connector). Kelebihan dari fiber optic dibanding media kabel lainya adalah dalam hal kecepatan transfer datanya yang sangat tinggi. Selain itu fiber optic mampu mentransfer data pada jarak yang cukup jauh yaitu 2500 meter lebih tanpa bantuan perangkat repeater. Kelebihan lainnya yaitu tahan terhadap interferensi dari frekuensi-frekuensi liar yang ada disepanjang jalur instalasi.
Kelemahan fiber optic ada pada tingginya tingkat kesulitan proses instalasinya dan mahalnya harga kabel fiber optic ini. Mengingat media ni menggunakan gelombang cahaya untuk mentransmisikan data maka fiber optic tidak dapat diinstal dalam jalur yang berbelok secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus berbelok, maka harus dibuat belokan yang melengkung.

1.            Sistem Komunikasi Serat Optik
Sistem komunikasi serat optik adalah sistem komunikasi dengan menggunakan sinar atau cahaya sebagai pembawa informasi dan menggunakan serat optik sebagai media transimisi. Alasan utama pembuatan serat optik adalah penggunaannya pada sistem komunikasi agar diperoleh sistem dengan kapasitas besar dan kecepatan tinggi untuk pengiriman bermacam informasi baik suara maupun data. Serat optik juga banyak digunakan pada berbagai sistem komunikasi kabel laut sehingga kabel serat optik dipasang di dasar samudra yang mengubungkan berbagai kota di berbagai negara, selain itu juga digunakan dimanfaatkan pada LAN (Local Area Network) atau pun pada WAN (Wide Area Network).

2.            Struktur dasar fiber optic

Sebagaimana namanya, maka serat optik dibuat dari gelas silica  dengan penampang berbentuk lingkaran atau bentuk-bentuk lainnya. Pembuatan serat optik dilakukan dengan cara menarik bahan gelas kental-cair sehingga dapat diperoleh serabut atau serat gelas dengan penampang tertentu. Proses ini dikerjakan dalam keadaan bahan gelas yang panas, terpenting dalam pembuatan serat optik adalah menjaga agar perbandingan relatif antara bermacam lapisan tidak berubah sebagai akibat tarikan.

Gambar 3.3.1 contoh konstruksi dari kabel serat optik

Pada gambar 3.3.1 merupakan konstruksi dari kabel serat optik yang memilki bagian pusat kabel terdapat inti kaca dan mempunyai ketebalan 8-10 mikron. Tempat ini merupakan tempat cahaya akan berpropagasi. Inti dibungkus kaca yang mempunyai indeks refraksi yang lebih rendah, hal ini untuk menjaga agar cahaya tetap menjalar pada inti. Kemudian terdapat plastik tipis yang berfungsi sebagai pelindung bungkus kaca. Secara umum serat digabungkan dalam suatu bundel dan dilindungi oleh sarung,ada pula setiap sarung yang bisa berisikan banyak serat optik.


Gambar 3.3.2 Sarung atau pembungkus diantara masing-masing kabel

Secara garis besar fiber optic memiliki 3 struktur dasar yaitu:
a.    Core (inti)
Berfungsi untuk menetukan cahaya merambat dari satu ujung ke ujung lainnya. Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas sangat tinggi, merupakan bagian utama dari fiber optic karena perambatan cahaya terjadi disini. Diameternya adalah 10 µm – 50 µm, ukuran core sangat mempengaruhi fiber optic.
b.    Cladding (lapisan)
Berfungsi sebagai cermin, yakni memantulkan cahaya agar dapat merambat ke ujung lainnya. Terbuat dari gelas dengan indeks bias lebih kecil dari core, merupakan selubung dari core, sangat mempengaruhi besarnya sudut kritis.
c.    Coating (jaket)
Berfungsi sebagai pelidung mekanis dan tempat kode warna. Terbuat dari bahan plastik, berfungsi untuk melindungi serat optik dar kerusakan.
Sistem transmisi fiber optic memiliki tiga komponen utama, yaitu sumber optik, media transmisi dan detector. Pada pengiriman informasi ini pulsa cahaya menyatakan logika 1 bila ada pulsa cahaya dan bila tidak ada pulsa cahaya berarti logika 0 (seperti logika listrik pada umumnya). Pada media transmisinya menggunakan serat optik yang sangat halus, dimana jika ada cahaya yang jatuh, detector akan mengubah cahaya tersebut menjadi sinyal listrik. Pada bagian ujung penerima optik terdiri dari fotodioda, yang menghasilkan pulsa listrik bila dikenai cahaya. Waktu respon yang dimiliki oleh fotodioda adalah 1 ndetik, yang membatasi laju data menjadi sekitar 1 Gbps.
Didalam melakukan pensinyalan terdapat dua jenis sumber cahaya yang dapat digunakan yaitu: LED (Light Emiting Diode) dan laser semi konduktor. Adapun perbedaannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3.3 Tabel perbandingan semikonduktor laser dengan LED sebagai sumber cahaya dalam melakukan pensinyalan
KETERANGAN
LED
SEMI CONDUCTOR LASER
Laju data
Rendah
Tinggi
Module
Multimode
Multimode atau single mode
Jarak
Pendek
Jauh
Masa pakai
Lama
Sebentar
Sensifitas suhu
Minor
Substansial
Biaya
Rendah
Mahal

1.            Tipe Kabel Serat Optik
Kabel serat optik di klasifikasikan menurut lima dasar aplikasi standar, yaitu : Simplex cable, Zipcord cable, Tightpack cable, Breakout cable, Armored loose-tube cable.
Gambar 3.3.4 (a) Simplex cable. (b) Zipcord cable. (c) Tightpack cable.
(d) Breakout cable. (e) Armored loose-tube cable

1.            Keunggulan dan kelemahan Transmisi Fiber Optic
Keunggulan dari menggunakan transmisi fiber optic adalah:
a.    Redaman transmisi yang kecil.
Sistem telekomunikasi fiber optic mempunyai redaman transmisi per km relatif kecil dibandingkan dengan transmisi lainya, seperti kabel coaxial ataupun kabel UTP. Ini berarti fiber optic sangat sesuai untuk dipergunakan pada telekomunikasi jarak jauh, sebab hanya membutuhkan repeater yang jumlahnya lebih sedikit.

b.    Kinerja transfer yang tinggi
Dibandingkan dengan jenis radiasi yang lain seperti gelombang radio, cahaya memiliki frekuensi lebih tinggi, sehingga kinerja dari kabel fiber optic yang menggunakan gelombang cahaya dapat membawa lebih banyak informasi setiap detiknya (kecepatan transfer 2,5 Gigabit per detik) dibandingkan arus listrik dalam kabel tembaga. Dengan demikian sistem ini dapat dipergunakan untuk membawa sinyal informasi dalam jumlah yang besar hanya dalam satu buah fiber optic yang halus.

c.    Ukuran kecil dan ringan
Kabel fiber optic memiliki diameter yang lebih kecil dibandingkan dengan kabel tembaga. Dengan ukuran yang kecil tersebut akan sangat memudahkan pengangkutan dan pemasangan di lokasi. Misalnya dapat dipasang dengan kabel lama, tanpa harus membuat lubang polongan yang baru.

d.    Tidak ada interfensi
Hal ini disebabkan sistem transmisi fiber optic mempergunakan sinar atau cahaya laser sebagai gelombang pembawanya. Sebagai akibatnya akan bebas dari percakapan silang (cross talk) yang sering terjadi pada kabel biasa. Atau dengan perkataan lain kualitas dari transmisi atau telekomunikasi yang dihasilkan lebih baik dibandingkan dengan transmisi menggunakan kabel biasa. Dengan tidak terjadinya interferensi akan memungkinkan kabel fiber optic dipasang pada jaringan tenaga listrik tegangan tinggi (high voltage) tanpa khawatir adanya gangguan yang disebabkan oleh tegangan tinggi.

e.    Adanya isolasi antara pengirim (transmiter) dan penerimanya (receiver)
Tidak ada ground loop serta tidak akan terjadi hubungan api pada saat kontak atau terputusnya fiber optic. Dengan demikian sangat aman dipasang di tempat-tempat yang dalam keadaan lokasinya bisa dikatakan mudah terbakar, seperti pada industri minyak, industri kimia, dan sebaginya.

f.     Jarak jauh
Pada kabel tembaga membutuhkan sebuah penguat sinyal setiap 5 km, sedangkan pada kabel fiber optic hanya diperlukan penguat sinyal setiap 20 km.

g.    Bebas penyadapan
Penghantar listrik dilingkupi medan magnet yang dapat dimanfaatkan untuk menyadap data yang dikirimkan. Dalam hal ini kabel fiber optic jauh lebih aman dan dapat meneruskan data tanpa ada distorsi atau gangguan.

h.    Dapat di –upgrade
Jaringan kaabel fiber optic dapat mudah di-upgrade, sistem kabel tidak perlu diubah, karena tidak tergantung pada kecepatan transfer atau arus data.
Dengan adanya kabel fiber optic memang keunggulannya jauh lebih besar dari pada menggunakan kabel biasa, tapi kabel serat optik sendiri juga mempunyai kelemahan yaitu :
a.    Dalam proses pengiriman sinyal, karena harus dilakukan perubahan sinyal listrik ke sinyal optik terlebih dahulu sehingga kabel fiber optic menunut adanya sumber cahaya yang kuat untuk melakukan pensinyalan.
b.    Karena harganya yang masih terlalu mahal, maka perusahaan-perusahaan dengan keadaan ekonomi yang sedang, cenderung untuk memakai kabel biasa dibandingkan dengan kabel fiber optic.

Gelombang Elekromagnetik
Wireless network berarti komunikasi data dalam sebuah jaringan komputer yang tidak memanfaatkan kabel sebagai media transimisi, melainkan memanfaatkan gelombang mikro atau gelombang elektromagnetik. Bilamana sumber data dan penerima data jaraknya cukup jauh atau medannya sulit, maka dapat digunakan media transmisisi radiasi elektromagnetik (listrik dan medan magnet yang interferensi) yang dipancarkan melalui udara terbuka dan dapat berupa gelombang mikro (Microwave), sistem satelit (Satellite System), sinar infra merah atau sistem laser (Laser System).
Teknologi komunikasi data tanpa kabel ini dikembangkan dengan teknologi mobile radio, microwave, VSAT (Very Small Aperture Terminal), Mobile Satellite Communication, FM Squared dan FM Sideband. Dengan teknologi ini jangkauan dapat dioptimalkan, seperti untuk ke luar kota atau bahkan untuk antar negara sekalipun.
*       Mobile Radio
Mobile Radio adalah suatu teknologi yang memanfaatkan gelombang sebagai transmisinya, sebagai contoh HT (Hand Tak), yang sering digunakan oleh masyarakat umum ataupun juga oleh pemerintah. Radio mobile terdapat sebuah sentral sebagai pusat dari komunikasi dan frekuensi yang telah ditentukan.
*       Microwave
Microwave adalah gelombang frekuensi tinggi yang digunakan untuk point-to-point audio dan sinyal data. Frekuensi microwave memerlukan garis arah langsung antara pengirim dan penerima stasiun untuk beroperasi.
*       VSAT (Very Small Aperture Terminal)
VSAT (Very Small Aperture Terminal) merupakan bagian dari satelit kira-kira diameternya 6 sampai 8 kaki (1,8 sampai 2,4 meter), yang dapat mengirim dan menerima suara, data dan sinyal vidio. VSAT memancarkan  selebar luas area dengan penyiarannya menuju ke satelit. Pada stasiun bumi digunakan dalam komunikasi satelit dari data, suara dan sinyal vidio, tidak termasuk siaran televisi. VSAT terdiri dari dua bagian, transmiter ditempatkan diluar gedung yang mengarah dalam garis lurus kearah satelit. Satelit menerima dan mengirimkan sinyal dari stasiun bumi yang lain, dalam hal ini satelit sebagai hub dari sistem. Setiap user saling berhubungan dengan stasiun hub via satelit, topologi yang digunakan adalah star. Hub mengontrol keselurahan operasi dalam jaringan tersebut. Dari satu user ke user yang lain bila berkomunikasi harus melalui satelit terlebih dahulu untuk dipancarkan ke user yang lain. VSAT mampu menangani sampai dengan 56 Kbps.
*       Mobile Satellite Communications
Mobile Satellite Communications adalah salah satu perangkat komunikasi yang menggunakan teknologi wireless, sebagai contoh adalah HP (Hand Phone) yang di khususkan untuk berkomunikasi melalui sebuah pemancar yang berada di bumi dan kemudian diteruskan menuju satelit untuk dipancarkan ke stasiun bumi yang lain dan diteruskan ke user yang dituju.
*       FM Squared
FM Squared adalah metoda yang lebih tua dari pengiriman sinyal analog menjadi sinyal digital, sinyal ini biasanya digunakan untuk vidio. Metode FM squared tidaklah murah karena (wideband) lebar jalur yang dibutuhkan sangatlah besar dan dibutuhkan penyaring gambar TV yang mempunyai kualitas yang baik. Sebagai contoh stasiun TV yang memancarkan gelombangnya menuju satelit untuk di pancarkan kembali ke user yang berada di bumi.
*       FM Sideband
Adalah gelombang elektro magnetik yang dipancarkan dengan frekuensi tertentu yang hanya untuk menerima suara, seperti pada pemancar radio yang memancarkan gelombang radio untuk user yang hanya berada di kawasan tertentu dengan frekuensi yang khusus.

Frekuensi adalah siklus lengkap perdetik dalam arah arus bolak-balik. Satuan standard frekuensi adalah hertz, yang disingkat dengan Hz. Jika terdapat arus yang melengkapi siklus dalam 1 detik maka frekuensinya adalah 1 Hz. Frekuensi terbagi atas beberapa macam, yaitu:
*       Kilohertz (kHz)
Kilohertz (kHz) adalah frekuensi yang berjalan diatas kecepatan 1000 hertz/detik.
*       Megahertz (MHz)
Megahertz (MHz) adalah frekuensi yang berjalan diatas kecepatan 10000 hertz/detik.
*       Gigahertz (GHz)
Gigahertz (MHz) adalah frekuensi yang berjalan diatas kecepatan 100000 hertz/detik.
*       Terahertz (THz)
Terahertz (THz) adalah frekuensi yang berjalan diatas kecepatan 1000000 hertz/detik.
Jarak frekuensi dan panjang gelombang digunakan untuk komunikasi yang sangat besar. Frekuensi dari 10 Hz dapat digunakan melaui beberapa milyar hertz, yang akan bergantung dari berbagai macam keperluan dari jalur. Total jarak dari frekuensi yang dapat digunakan sering kali disebut juga dengan spektrum elektromagnetik (electromagnetic spectrum). Spektrum frekuensi adalah panjang gelombang yang dikirimkan dari frekuensi, spektrum dibagi kedalam berbagai macam kelompok, atau band dan perbedaan band ditempatkan untuk penggunaan yang beraneka ragam.
Tabel 4.1 Spektrum frekuensi.
Keterangan
Singkatan
Frekuensi
Panjang Gelombang
Frekuensi sangat rendah
VLF
9 kHz – 30 kHz
33 km – 10 km
Frekuensi rendah
LF
30 kHz – 300 kHz
10 km – 1 km
Frekuensi sedang
MF
300 kHz – 3 mHz
1 km – 100 m
Frekuensi tinggi
HF
3 mHz – 30mHz
100 m – 10 m
Frekuensi sangat tinggi
VHF
30 mHz – 300mHz
10 m – 1 m
Frekuensi teramat sangat tinggi
UHF
300 mHz – 3 gHz
1 m – 100 mm
Frekuensi sangat hebat
SHF
3 gHz – 30 gHz
100 mm – 10 mm
Frekuensi luar biasa
EHF
30 gHz – 300 gHz
10 mm – 1mm

Sebagai contoh sinyal frekuensi rendah dan frekuensi tinggi dikembalikan lagi ke bumi oleh bagian tertentu dari atmosfer bumi yang lebarnya antara 50 dan 200 mil. Hal ini memungkinkan sinyal yang dipancarkan ke atmosfer akan lebih besar dan lebih jauh jaraknya dari pada beberapa mil sinyal yang dipancarkan secara rata dengan bumi bisa disebut juga dengan “light of sight”, frekuensi MF dan HF akan dibiarkan dan diijinkan untuk digunakan dalam komunikasi yang luas (word wide) (gambar 4.2). Bagaimana pun jumlah pantulan yang tepat, dan ketinggian atmosfir yang akan menyebabkan hal itu dapat terjadi, hal tersebut dapat bervariasi mengingat adanya waktu, cuaca dan musim yang silih berganti, pantulan akan semakin tidak menentu yang hanya dapat diramalkan dengan ketelitian atas dasar pola tertentu juga teori-teori yang ada.


Gambar 4.2 Merupakan pantulan gelombang dan line of sight (LOS).


Sebagai pembanding, frekuensi UHF mempunyai gelombang yang sangat pendek, yang cenderung akan menembus lapisan atmosfir. Oleh karena itu frekuensi UHF tidak bisa digunakan secara langsung untuk berkomunikasi tanpa menggunakan pelantara satelit. Posisi dari satelit berada pada 22.300 mil diatas permukaan bumi dan mengambil persisnya 24 jam untuk berputar (Gambar 2.17). Dalam hal ini satelit bersifat geometis dan akan berputar bersama-sama bumi  dalam 24 jam. 

Gambar 4.3  Merupakan satelit sebagai pemantul dari gelombang.

Jika satelit berada pada garis edar yang benar (kira-kira 22,300 mil), satelit berputar dengan bumi sama perisnya ketika per 24 jam, dengan begitu akan berada diatas permukaan yang telah ditentukan, maka hal ini sering juga disebut juga dengan garis edar yang tetap (geostationary orbit).
1.    Pengiriman sinyal
Terdapat tiga hal yang sangat penting untuk pengiriman sinyal frekuensi, yaitu: penyerapan (absorption), pantulan (reflection), dan kekacuan (noise).
*       Penyerapan (Absorption)
Absorption (penyerapan) berarti penyerapan yang terjadi pada gelombang, baik melui media hampa udara maupun udara. Sebagai contoh gelombang UHF terserap bila melalui uap air yang terdapat pada udara, dan kekuatan gelombang akan hilang sebagian ketika melewati hujan atau kelembapan tertentu. Untuk frekuensi yang rendah, seperti VLF dan LF tidak akan diserap oleh kelembapan atau pun yang lain. Gelombang LF digunakan untuk berkomunikasi oleh kapal selam sebab energi gelombang LF dapat menembus air pada jangkuan beberapa ratus meter.
*       Pantulan (Reflection)
Reflection (pantulan) hal ini berarti pantulan dari gelombang yang dipancarkan dari sesuatu permukaan yang padat atau permukaan yang setengah padat, sama halnya dengan cermin yang memantulkan cahaya dan gelombang. Gelombang elektromagnetik dapat dipantulkan oleh permukaan logam atau permukaan yang bukan logam. Penantulan terjadi tergantung dari besar sinyal dan panjang gelombang yang melalui struktur fisik dari reflektor. Selama panjang gelombang dapat dipantulkan dari permukaan yang relatif kasar, seperti lapisan atmosfir yang dapat memantulkan frekuensi gelombang baik gelombang yang rendah, sedang maupun gelombang elektromagnetik yang tinggi. Permukaan yang kasar tidak cukup baik dalam pemantulan gelombang, karena gelombang yang jauh memiliki spektrum yang kecil. Gelombang yang pendek akan membutuhkan reflektor atau pantulan dari bahan yang terbuat dari baja agar pemantulannya sempurna.
*       Noise
Noise hal ini berarti suatu sinyal elektrik yang tidak diinginkan berada pada lapisan atas sinyal elektrik yang diinginkan. Sumber noise akan mempengaruhi siyal yang diinginkan dan akan merusak sinyal tersebut sehingga sinyal yang diperoleh tidak dapat berjalan dengan baik. Noise termasuk listrik statik dari pusat listrik dalam atmosfir, seperti kilat tapi lebih kecil arusnya. Desis suara tingkat rendah yang tetap dari suatu peralatan yang menggunakan listrik juga dapat membuat noise, seperti motor, generator dan radio, juga kejadian lain dari obyek luar angkasa. Terdapat berbagai sumber noise yang berbeda-beda jumlahnya pada banyak bagian spektrum elektromagnetik. Noise dari luar angkasa pada umunya sangat penting, terutama untuk frekuansi VHF dan frekuensi yang lebih tinggi. Sebagai contoh noise dari keluaran dari elektrik lebih mempengaruhi frekuensi menengah dan rendah. Noise lebih dari suatu gangguan yang utama, karena noise dapat mempengaruhi pesan yang dikimkan bahkan dapat merusak data yang sedang dikirim, sehingga akan membutuhkan waktu yang lebih untuk melakukan pengiriman ulang.


2.    Fresnel Zone
Merupakan suatu daerah bebas yang diperuntukkan untuk suatu pancaran gelombang elektro magnetik. Diameter Fresnel zone berbantung pada panjang dari gelombang, dan jarak dari gelombang itu sendiri. Untuk jarak minimun fresnel zone  berkisar antara 0.6F1 + 3 meter, merupakan yang disarankan.

Radius dari fresnel zone rumusnya adalah :


Gambar fresnel zone

Gambar fresnel zone  yang tidak disarankan

1.    Antena
Antena digunakan untuk menambahkan daya pancar dari sinyal analog. Dan akan menyebarkan daya pancar melalui suatu medium udara. Ukuran pola Phisik antena yang menyebar adalah sebanding kepada panjang gelombang itu. 

Gambar antena
Semakin tinggi frekuensi, semakin kecil ukuran antena.Antena dapat memancarakan ataupun menerima data analog pada medium udara. Macam – macam antena terbagi menjadi dua bagian antara lain :
*       Directional
This type of antenna has a narrow beamwidth;  with the power being more directional, greater distances are usually achieved but area coverage is sacrificed
          Ex : Yagi, Panel, Sector and Parabolic antennae
an EUM, NCL Station/Master will use this type of antenna in both Point to Point and Point to Multipoint
*       Omni-Directional
This type of antenna has a wide beamwidth and radiates 3600;  with the power being more spread out, shorter distances are achieved but greater coverage attained
          Ex : Omni antenna
a CCU or an NCL Master will use this type of antenna
  1. Yagi
*       better suited for shorter links
*       lower dBi gain;  usually between 7 and 15 dBi

Gambar Antena Yagi

Gambar radiasi sinyal dari Yagi
  1. Parabolic
*         used in medium to long links
*         gains of 18 to 28 dBi
*         most common


  1. Sectoral
*       Directional in nature, but can be adjusted anywhere from 450 to 1800
Typical gains vary from 10 to 19 dBi


Gambar Antena Omni

Gambar radiasi sinyal dari Omni

1.    Antenna Radiation Patterns
Common parameters
*       main lobe (boresight)
*       half-power beamwidth (HPBW)
*       front-back ratio (F/B)
*       pattern nulls
Typically measured in two planes:
*       Vector electric field referred to E-field
*       Vector magnetic field referred to H-field
Polarization
An antennas polarization is relative to the E-field of antenna.
*       If the E-field is horizontal, than the antenna is Horizontally Polarized.
*       If the E-field is vertical, than the antenna is Vertically Polarized.
No matter what polarity you choose, all antennas in the same RF network must be polarized identically regardless of the antenna type.
Polarization may deliberately be used to:
*       Increase isolation from unwanted signal sources (Cross Polarization Discrimination (x-pol) typically 25 dB)
*       Reduce interference

*       Help define a specific coverage area

1.    The Transmission Line
The type of cable selected depends mostly on the length of that cable required.  Generally, the longer the cable run the better the cable must be in terms of attenuation.
Attenuation refers to the degradation of the signal as it travels through the cable.  This is usually stated as a loss in dB per 100 feet.

Gambar Kabel Times Microwave, tipe LMR dan kabel Andrew Corporation Heliax


1.    Attenuation Table
Tabel atenuasi dari kabel


1.    Transmission Line Selection
Physical Characteristics:
*       Bend radius
*       Diameter - transition considerations (interface ‘jumper cable’ use)
Environmental considerations
*       Plenum installation (fire retardant)
*       Special weather-resistant types
*       UV resistance very important in tropics
Line Loss or Attenuation paramount – refer to your Link Budget Calculations to determine how much loss is acceptable and still have a viable link.
Foam dielectric, Air Dielectric, Pressurized types of Coaxial Cable.  Waveguide use also possible but typically not cost-effective.
2.    Connectors
Your connector selection will be determined based on the following:
*       connector gender at antenna
*         type of cable being used
*         use of lightning protection
*         gender of jumpers being used
For the most part the cabling manufacturers also manufacture the connectors that go on the cables.  ‘Knock off’ connectors are available, but don’t always fit the cable the way the manufacturers connectors do.
Generally the only decision that needs to be made is what gender of connector to install…Male or Female.





















0 comments:

Post a Comment

 

© Copyright 2010 oleh HariZ| Powered By : Blogger