BAB V
Jaringan ETHernet
Sejarah seputar
jaringan Ethernet
Jaringan
Ethernet dikembangkan pada pertengahan tahun 1970 oleh Xerox Paolo Alto
Research Center (PARC). Pada tahun 1980 jaringan Ethernet dikembangkan oleh 3
perusahan yaitu : DEC, Intel, Xerox.Dalam proses pengembangannya menghasilkan
DIX Ethernet. IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers ) menetapkan standarisasi untuk
perkembangan teknologi jaringan. IEEE 802.3 merupakan standarisasi yang
diberikan oleh IEEE untuk jaringan Ethernet. Metode akses yang digunakan dalam
jaringan Ethernet menggunakan CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access/Collision
Detection).
Ethernet
merupakan tipe jaringan kabel dengan menggunakan CSMA/CD sebagai metode error
handling. CSMA/CD adalah metode control access media; dengan kata lain metode
ini menentukan bagaimana packet data dikirimkan dan diterima melalui media
kabel. Sebelum packet dialirkan melalui kabel, tiap node mendengarkan untuk
mengetahui apakah jalur aman atau ada packet yang ditujukan kepada masing-masing
node. Jika ada dua node yang secara
bersamaan melakukan pengiriman data dan terjadi collision/tabrakan data maka
kedua node berhenti sejenak dan melakukan generate number sebagai waktu
pengiriman data kembali.
Ethernet
device akan mendeteksi adanya tabrakan jika pada saat proses pengiriman data,
besar frame yang diterima tidak sama dengan frame yang dikirim. Ukuran minimum
untuk Ethernet frame adalah 64 bytes. Terdiri atas : destination address (6
bytes) + source address (6 bytes) + tipe frame (2 bytes) + Data (46 bytes) +
CRC checksum (4 bytes). Ukuran minimum data frame yang akan dikirim harus 46
bytes. Jika ukuran data kurang dari 46 bytes maka fungsi pad akan
mensimulasikan dengan menjadikan ukuran data menjadi 46 bytes.
Ukuran
maksimum Ethernet frame adalah 1518 bytes. Terdiri atas : destination address
(6 bytes) + source address (6 bytes) + tipe frame (2 bytes) + Data (1500 bytes)
+ CRC checksum (4 bytes). Ukuran maksimum satu data frame yang akan dikirim
adalah 1500 bytes.
Berikut
Penjelasaan tentang Ethernet frame
• Preamble (PRE)—Consists
of 7 bytes. The PRE is an alternating pattern of ones and zeros that tells
receiving stations that a frame is coming, and that
provides a means to synchronize the
frame-reception portions of receiving physical layers
with the incoming bit stream.
• Start-of-frame delimiter (SOF)—Consists of 1 byte. The SOF is an alternating pattern
of ones and
zeros, ending with two consecutive 1-bits indicating
that the next bit is the left-most bit in the
left-most byte of the destination address.
• Destination address (DA)—Consists of 6 bytes. The DA field identifies which
station(s) should
receive the frame. The left-most bit in the DA field
indicates whether the address is an individual
address (indicated by a 0) or a group address
(indicated by a 1). The second bit from the left indicates
whether the DA is globally administered (indicated by
a 0) or locally administered (indicated by a
1). The remaining 46 bits are a uniquely assigned
value that identifies a single station, a defined
group of stations, or all stations on the network.
• Source addresses (SA)—Consists of 6 bytes. The SA field identifies the
sending station. The SA is
always an individual address and the left-most bit in
the SA field is always 0.
• Length/Type—Consists
of 4 bytes. This field indicates either the number of MAC-client data bytes
that are contained in the data field of the frame, or
the frame type ID if the frame is assembled using
an optional format. If the Length/Type field value is
less than or equal to 1500, the number of LLC
bytes in the Data field is equal to the Length/Type
field value. If the Length/Type field value is
greater than 1536, the frame is an optional type
frame, and the Length/Type field value identifies the
particular type of frame being sent or received.
• Data—Is a
sequence of n bytes of any value, where n is less than or equal
to 1500. If the length of
the Data field is less than 46, the Data field must be
extended by adding a filler (a pad) sufficient to
bring the Data field length to 46 bytes.
• Frame check sequence (FCS)—Consists of
4 bytes. This sequence contains a 32-bit cyclic
redundancy check (CRC) value, which is created by the
sending MAC and is recalculated by the
receiving MAC to check for damaged frames. The FCS is
generated over the DA, SA, Length/Type,
and Data fields.
Kategori media
kabel pada Jaringan Ethernet
Ø
10Base2
(Thinwire baseband Ethernet)
Disebut sebagai thin cabling menggunakan
kabel coaxial RG-58/U. Jenis kabel ini mampu mengirimkan signal sepanjang 300
meter. Menggunakan topologi bus.
• Transmission Rate - 10 Mbps.
• Maximum Length - 185 meters/segment, max 3 segment
• Maximum Length - 185 meters/segment, max 3 segment
• Impedance - 50 ohm, conductor diameter -
0.5 mm.
• BNC connections.
• 0.5 meter between consecutive connections.
• Maximum 30 nodes per segment
• BNC connections.
• 0.5 meter between consecutive connections.
• Maximum 30 nodes per segment
Keuntungan :
Ø
Murah
dalam artian sistem ini tidak menggunakan modem
Ø
Teknologi
sederhana
Ø
Mudah
dalam Instalasi.
Kekurangan :
Ø
Kapasitas
pengiriman data sangat terbatas karena hanya satu jalur data (baseband).
Baseband : pengiriman data yang berupa sinyal digital yang dikirim langsung
tanpa mengalami perubahan apapun melalui satu channel transmisi.
Ø
Jarak
Terbatas (pengiriman signal)
Ø
Untuk
area yang luas dibutuhkan biaya instalasi yang mahal.
Ø
10Base5
(Thickwire Ethernet)
Disebut thick cabling menggunakan kabel coaxial RG-8/U.Jenis kabel ini mampu mengirimkan signal
sepanjang 500 meter/segment.
Untuk sekarang ini 10Base5 suadah jarang
digunakan didalam sebuah jaringan. Dengan pertimbangan instalasi yang sulit,
thick cabling telah digantikan oleh fiber optic.
• Transmission Rate - 10 Mbps.
• Maximum Length - 500
meters/segment.
• Impedance - 50 ohm, conductor
diameter - 2.17 mm.
• Uses transceivers and AUI
(Attachment Unit Interface) cable.
• Up to 100 nodes per segment.
• Total Maximum Extended Length
(by Repeaters) - 1500 meters.
Keuntungan :
Ø Jangkauan
pengiriman signal lebih panjang
Ø Tahan
terhadap EMI dan RFI karena lapisan pelindung kabel yang tebal.
Ø Baik
digunakan untuk jaringan yang mempunyai jarak yang jauh antar host dalam satu
segment.
Kerugian
:
Ø Tidak fleksibel dalam instalasi dan perawatan
10BaseT
(Twisted Pair Ethernet)
Menggunakan kabel Twisted Pair (UTP &
STP) . Kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-45. Dalam 10BaseT disusun
membentuk topologi star. Ada
beberapa kategori pada twisted pair namun Cat5 adalah yang paling reliable dan
kompatibilitas yang tinggi. Transmission Rate 1 Mbps, 10Mbps, 100Mbps, 1Gbps.
Panjang maksimum 100 meter/segment.
Kategori UTP berdasarkan standart EIA/TIA :
-
Kategori
1 hanya bisa mentransmisikan suara/voice saja (Telepon)
-
Kategori
2 mempunyai kecepatan maksimum transmisi 4Mbps
-
Kategori
3 mempunyai kecepatan maksimum transmisi 10 Mbps
-
Kategori
4 mempunyai kecepatan maksimum transmisi 16 Mbps
-
Kategori
5 mempunyai kecepatan maksimum transmisi 100 Mbps
-
Kategori
5+, 6, 7 sudah bias mencapai 1 Gbps atau 1000 Mbps
Perbedaan diantara kategori – kategori
tersebut terletak dari segi lilitan pada tiap pasang kabel
0 comments:
Post a Comment