Dalam tutorial OOP PHP sebelumnya, kita sudah belajar tentang 5 istilah kunci dalam OOP. Namun sebelum kita membahas lebih lanjut kelima istilah tersebut, kita akan mempelajari dulu konsep OOP alias Object Oriented Programming. Konsep ini tentu saja berlaku umum baik untuk PHP maupun pemrograman lain yang mendukung OOP seperti Java.
Ingat ini. Sebenarnya OOP adalah cara berpikir dalam membuat program.
Sebenarnya dalam banyak hal, program kita tidak akan berbeda jauh dengan metode terstruktur yang mungkin selama ini kita kenal. Namun yang penting adalah cara berpikirnya. Ingat kata kunci ini: Berpikir secara obyek. Gampangnya kalau kita membuat sebuah program, maka kita akan membuat berbagai class yang akan sering kita gunakan dan class itu akan kita buat menjadi obyek itu bisa kita kembangkan lagi nantinya.
Untuk menjelaskannya, biasanya berbagai buku atau tutorial akan menggunakan contoh obyek seperti kucing, rumah atau mobil. Karena penjelasan itu memang menggambarkan proses pembuatan program berbasis OOP yang mirip cara berpikir kita sehari-hari. Kalo ndak percaya, coba aja beli buku OOP atau baca tutorial OOP.
Namun saya pernah merasakan sendiri bahwa penjelasan langsung dengan contoh riil di dunia nyata tersebut menjadi contoh abstrak di dunia pemrograman. Lha iya kan, masak kita akan membikin kucing atau rumah atau mobil dengan PHP? Makanya saya coba njelasinnya sedikit berbeda. Saya akan mulai bukan dari contoh riil yang malah jadi abstrak tadi, tetapi dari membandingkan beberapa cara berpikir dalam membuat program. Selanjutnya baru kita lihat proses berpikir OOP dengan membandingkannya ke kehidupan sehari-hari tadi.
Mudah-mudahan bisa lebih clear.
Ok, untuk mempermudah membayangkan perbedaan cara membuat program biasa dan OOP, saya akan sampaikan beberapa perbandingan antara cara berpikir dalam pemrograman. Siap?
Di awal karir kita (kita? Lu aja kali, gua kagak. Awas jangan ngomong gitu yah ), umumnya kita akan membuat program tanpa fungsi. Misalnya kita akan membuat sebuah program kalkulator. Dalam contoh ini kita akan fokus dalam pembuatan tampilannya.
Bayangkan sebuah kalkulator. Udah? Nah, kita pasti perlu membuat tampilan depannya yang mirip kalkulator kan? Di mana ada beberapa tombol angka dan operasi matematikanya serta layar yang akan menampilkan apapun yang kita pencet di tombol itu dll. Nah, dalam pembuatan program kalkulator tersebut, kita akan membuat sebuah program panjang yang menuliskan semua kode untuk membuat tampilan. Mulai dari kotak luarnya, diteruskan layarnya, tombol 1Kemudian, setelah belajar OOP, maka kamu akan membuat sebuah sebuah class yang bernama tombol. Class ini sudah kita desain agar dapat kita bikin obyek tombol berbagai ukuran, warna, tulisan yang menyertainya dan event yang terjadi kalau kita pencet tuh tombol. Dengan OOP, maka class kita tadi akan memiliki sifat-sifat pemrograman OOP yang tentu saja akan membantu kita untuk membuat program berbasis PHP.
Penjelasan mengenai perbedaan antara class dengan fungsi secara sederhana adalah pada sifat-sifat OOP yang sudah pernah kita sebutkan dalam tutorial OOP sebelumnya.
Dengan adanya sifat-sifat itu, maka pembuatan program akan jauh lebih mudah. Contohnya, kalau kamu membuat program dan memerlukan fungsi tertentu, maka kamu bisa membuat sendiri fungsi kamu atau akan lebih mudah dengan mencari di Internet. Setelah kamu download, maka kamu akan perlu mempelajari fungsi itu dan cara penggunaannya serta bila perlu memodidikasi core programnya. Ini berbeda dengan class pada OOP. Dengan class, kita cuman butuh tahu sifatnya aja.
Penjelasan mengenai class ini akan membawa kita pada penjelasan yang menggunakan obyek sehari-hari., tombol 2, tombol 3, dst, serta tombol operator -, +, x dan : serta sebuah tombol = yang Anda buat lebih besar dari yang lain karena sering dipakai.
Nah, setelah Anda agak canggih dalam membuat program, Anda pasti tahu bahwa pembuatan tombol itu adalah proses berulang yang sebenarnya bisa kita buatkan fungsi dengan variabel input tulisan yang akan ditampilkan. (Ingat contoh ini sangat disederhanakan lho, jadi jangan protes). Maka kita akan membuat fungsi tombol tersebut. Di sini kita akan membuat 2 jenis fungsi yaitu tombol kecil dan tombol besar (tombol besar tentu saja buat si “sama dengan” tadi itu).
0 comments:
Post a Comment